Rabu, 13 Januari 2016

TEKNIK PEMBUATAN PCB (SETRIKA)

Assalamualaikum Wr.Wb.

Kelas : 1Cf
NIM : 061530701275
Mata Kuliah : Praktek Gambar Teknik
A. Proses Mencetak Desain PCB
Teknik pembuatan PCB yang akan dijelaskan dalam tulisan ini adalah teknik membuat PCB dengan cara menyetrika layout desain PCB pada suatu PCB polos. Teknik ini adalah cara pembuatan PCB yang paling sederhana. Mengapa menggunakan cara yang paling sederhana? Pertama, karena tujuan dari pembuatan PCB adalah memperoleh papan (board) untuk merakit komponen-komponen yang dibutuhkan dalam membuat suatu sistem elektronika. Hal yang terpenting disini adalah PCB yang kita buat adalah PCB yang sesuai dengan harapan kita. Artinya ketika komponen telah dipasang pada PCB, maka rangkaian elektronika yang kita rancang dapat bekerja sesuai dengan harapan kita. Kedua, dengan cara yang sederhana ini kita tidak mengeluarkan banyak biaya untuk membuat PCB. Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan PCB-nya: Langkah 1: Mencetak desain pada kertas HVS 
Cetak (print) desain PCB yang telah kita gambar dengan bantuan komputer pada kertas biasa (kertas HVS).
Gambar 1. Desain layout PCB
Langkah 2: Fotocopy desain PCB pada kertas glosy 
Perbanyaklah hasil cetakan desain PCB tersebut dengan cara mem-fotocopy-nya. Fotocopy dilakukan dengan menggunakan kertas yang biasa digunakan untuk mencetak foto atau sering dinamakan dengan kertas gloosy. Gunakan kertas gloosy yang paling ringan beratnya (tipis). Untuk mendapatkan hasil yang baik (tinta yang cukup tebal), pilihlah tempat fotocopy yang menggunakan mesin fotocopy Xerox.

Gambar 2. Fotocopy (sumber)
Langkah 3: Siapkan PCB polos
Siapkan PCB polos yang akan kita gunakan dalam pembuatan PCB, yaitu pertama, potong PCB polos sesuai dengan ukuran yang kita kehendaki untuk membuat PCB. Kedua, usahakan PCB polos yang digunakan permukaan lapisan tembaganya dalam keadaan bersih. Apabila masih kotor, bersihkan dengan menggunakan amplas yang paling halus tingkat kekasarannya.
 
Gambar 3. PCB polos (sumber)
Langkah 4: Siapkan setrika listrik
Siapkan setrika listrik yang biasa digunakan untuk menghaluskan pakaian. Aturlah tingkat panas atau temperaturnya sesuai dengan kebutuhan, yaitu tidak terlalu panas dan tidak juga hanya hangat. Tingkat panas pada permukaan setrika akan mempengaruhi keberhasilan proses pelekatan desain PCB pada PCB polos dan ada kemungkinan juga proses ini mengalami kegagalan, sehingga kita harus sabar mengulangi langkah-langkah pembuatannya dari awal. Setelah dirasa cukup sesuai temperaturnya, selanjutnya tempelkan desain PCB yang melekat pada kertas glossy di atas permukaan PCB polos yang tadi telah dipersiapkan. Atur posisi kertas tersebut, pastikan posisinya tidak miring atau melebihi luasan permukaan PCB polos.
 
Gambar 4. Setrika (sumber)
Langkah 5: Proses penyetrikaan
Setelah itu, lakukan proses menyetrika kertas gloosy yang diletakkan diatas PCB polos tadi seperti halnya kita menyetrika pakaian kita. Pastikan merata proses penyetrikaan kita, terutama pada bagian-bagian tepi. Dalam penyetrikaan, jangan meletakkan setrika kita terlalu lama diatas PCB. Sesekali angkatlah supaya PCB tidak menerima panas yang terlalu tinggi. Jika terlalu panas, maka dapat menyebabkan lapisan tembaga pada PCB mengelupas (menggelembung) dan mungkin juga bahan PCB kita melengkung. Langkah 6: Proses pendinginan
Jika proses penyetrikaan dirasa sudah merata (menggunakan perasaan), tunggulah sampai dingin. Jangan melepaskan kertas gloosy dari PCB polos ketika keadaanya masih panas, karena hal ini akan menyebabkan kegagalan perekatan tinta pada PCB polos.
Langkah 8: Proses pengelupasan kertas glosy
Siapkan nampan yang berukuran sesuai dengan ukuran PCB yang kita buat. Tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Isilah nampan tersebut dengan air dingin secukupnya. Selanjutnya, masukkan PCB yang tertempel padanya kertas glosy kedalam nampan berisi air dingin yang telah kita siapkan. Diamkan sejenak, kira-kira 10 sampai dengan 15 menit. Setelah itu, kemudian lakukan pengelupasan kertas glosy secara perlahan-lahan dengan menggunakan jari tangan. Dalam proses pengelupasan ini, ada kemungkinan kegagalan (tinta tidak melekat sempurna). Apabila tidak terlalu banyak jalur yang rusak, maka bagian-bagian yang rusak dapat ditutupi atau diperbaiki dengan menggunakan pena waterproof atau juga spidol permanen. Namun bila jalur yang rusak lebih dari 40%, maka mau tidak mau kita harus mengulang proses sablon tersebut dari awal.
Langkah 9:
Apabila proses-proses diatas berhasil dilakukan, selanjutnya proses yang harus dilakukan adalah melarutkan lapisan tembaga pada PCB polos yang tidak diperlukan dengan larutan ferriclorit (FeCl3).
B. Melarutkan Lapisan Tembaga
Langkah selanjutnya setelah melakukan proses pelekatan desain layout PCB diatas lapisan tembaga PCB polos adalah melarutkan lapisan tembaga yang tidak diperlukan, yaitu lapisan yang tidak tertutup oleh warna hitam (tinta hasil setrika), sehingga nantinya akan didapatkan jalur-jalur penghantar yang diperlukan untuk merangkai komponen elektronik. Langkah pelarutan lapisan tembaga tersebut adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Siapkan tempat pelarutan
Siapkan nampan yang berukuran sesuai dengan ukuran PCB yang kita buat. Tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Isilah nampan tersebut dengan air secukupnya. Air yang digunakan dalam pelarutan lapisan tembaga dapat menggunakan air biasa (tidak panas) atau juga air panas.
Langkah 2: Siapkan larutan ferriclorit (FeCl3)
Masukkan bubuk ferriclorit (FeCl3) kedalam air dalam nampan yang telah dipersiapkan. Aduk hingga bubuk ferriclorit rata tercampur (larut) dalam air.
Langkah 3: Proses pelarutan lapisan tembaga pada PCB
Masukan PCB polos yang telah disablon kedalam larutan ferriclorit. Sebagai tindakan kehati-hatian, sebelum dimasukan sebaiknya kita melakukan pemeriksaan ulang keadaan jalur-jalur PCB (hasil setrika), pastikan bahwa jalur yang akan kita buat sudah benar, tidak ada kesalahan. Setelah dimasukan, untuk mempercepat proses pelarutan lapisan tembaga, maka goyanglah nampan berisi larutan ferriclorit secara perlahan bersama-sama dengan papan PCB tersebut. Langkah ini dilakukan dilakukan selama kurang lebih 10 sampai dengan 15 menit.
Langkah 4: Periksa jalur PCB
Apabila sudah mulai terlihat terbentuknya jalur-jalur tembaga pada PCB, maka angkatlah PCB yang kita buat. Periksa apakah masih ada lapisan tembaga yang tidak diperlukan yang belum terlarutkan. Jika masih, masukan kembali PCB tersebut dan goyanglah lagi nampan beberapa saat lagi sampai semua lapisan tembaga yang tidak dibutuhkan terlarut secara sempurna.
Langkah 5: Bersihkan tinta
Cuci PCB yang masih terdapat noda hitam dari tinta mesin fotocopy dengan menggunakan air. Untuk membersihkan tinta tersebut, gunakan minyak thiner ,bensin, solar, atau minyak sejenisnya. Apabila masih belum bersih sempurna, gunakan amplas halus untuk membantu supaya permukaan PCB benar-benar bersih. Hal ini supaya timah (tenol) mudah menempel ketika proses penyolderan komponen.
Langkah 6: Pelapisan permukaan tembaga PCB
Agar lapisan PCB yang telah jadi tidak mudah kotor atau terkorosi, maka lapisilah permukaan tembaganya dengan cairan pelapis PCB. Setelah dilapisi, jemur PCB hingga cairan lapisan tersebut kering sempurna. Sampai dengan proses ini, PCB buatan kita telah selesai dibuat dan siap digunakan (/fiq).

Wassalamualaikum Wr.Wb.

RANGKAIAN AUDIO VIDEO


Assalamu’alaikum Wr. Wb

Nama : Selvina Nurjanah
Kelas : 1Cf
NIM :  061530701275
Mata Kuliah : Praktek Gambar Teknik
Baiklah kali ini saya akan memberikan cara membuat rangkaian logic probe di proteus 8, dimana kita sudah membuat rangkaian tersebut di schematic capture, sehingga kita sudah mengetahui komponen-komponen yang di butuhkan

Langsung saja,,
1. Buka aplikasi Proteus 8
2. Buatlah sebuah project baru, klik File – New
3.Ikuti proses selanjutnya sampai keluar lebar kerja pada proteus 8
4. Kemudian kita menambahkan komponen dengan cara dibawah ini :
5.Ketikkan kode komponen kita pada kolom keywords kemudian klik ok
6. Komponen yang dibutuhkan
  1. ATMEGA 16
  2. BATTERY
  3. BUTTON
  4. BUZZER
  5. CAP
  6. CAP-POL
  7. CRYSTAL
  8. LM016L
  9. OMIH-SH-124D
  10. RELAY
  11. RES
  12. RT114012F
  13. SWITCH
7.Susun komponen , dan kemudian sambungkan dengan wire , sehingga akan tampak seperti gambar di bawah ini
Sekian tutorial dari saya, jika ada kesalahan kata saya mohon maaf , kepada Allah SWT. saya mohon ampun,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kamis, 17 Desember 2015

Sensor Suhu (Micro Controller)


NAMA    :SELVINA NURJANAH
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
 Langkah – langkah membuat Rangkain pengatur suhu sebagai berikut :
  1. Buka Program Proteus 8 Professional .

2 Klik New Project  >>  Buat nama sesuai keinginan klik Next  >>  Create a schematic from      the selected template >>  Pilih Tipe Sesuai Keinginan ( pada bagian ini untuk menentukan ukuran  kertas pada monitor )
>> Next >>  Create A Pcb Layout ( jika ingin mengunakan pcb ) jika tidak klik do not create pcb lay out  >> No Firmware Project >> Next  >> Finish


3.Klik    pada tabel Device. Lalu tambahkan :
ATMEGA 16
BUTTON
CAP
CAP-POL
CRYSTAL
LM016L
LM35
RES




4. Lalu klik icon  
pilih Power, Ground, Input dan Output ubah rotasi menggunakan 
 letakkan pada lembar kerja Schematic Capture. Susun dan hubungkan rangkaian menggunakan 



klik Terminal dan hubungkanlah sampai terlihat menyatu seperti kabel yang tidak terputus. Zoom In  
 dan pastikan semua nya terhubung dengan benar supaya rangkaian bisa berjalan . 
Maka akan jadi seperti ini :
 
Untuk mengubah posisi terlebih dahulu klik Icon 
dan untuk mengubah voltase arahkan mouse ke Unit Lm35 Kemudian sampai Muncul tanda + - klik mouse sampai 31,0 Volt. 

¬>Setelah Rangkaian IR  Sensor Micro Controller dibuat pada Schematic Capture, sekarang kita beralih untuk membuat Rangkaian IR Sensor Micro Controller pada lembar kerja PCB.

5. Klik ikon RRES berwarna merah yang ada di menu toolbar.
9[1]

6. Klik ikon yang terlihat pada gambar, di sana terdapat nama-nama komponen yang sudah kita buat sebelumnya pada lembar Schematic Capture.
*Disini kita tinggal memasukkan/memindahakan komponen yang ada pada lembar kerja PCB.


06[1]

7. Masukkanlah komponen-komponen tersebut. (ada komponen yang tidak bisa ditampilkan pada layar PCB). Aturlah Komponen-komponen tersebut
07[1]

8. Setelah tersusun rapi sesuai yang diinginkan, klik menu Tool – Auto Router .
  12[1]
9. Setelah itu pilih Begin Routing.
1
10. Usahakan pada rangkaian tersebut tidak ada error message. 16[1]

Untuk membuka nya Ektraks terlebih dahulu file rar  kemudian Buka  Proteus pilih File >> Import Legacy Project >> Browse Schematic (pilih file ini ) lalu Import
Sekian terima kasih .

 Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Rabu, 18 November 2015

MEMBUAT SKEMA MIKROKONTROLE

Nama            : Selvina Nurjanah
Kelas            : 1CF
Mata Kuliah : Praktek Gambar Teknik
Assalamualaikum Wr.Wb

  • Langkah pertama yaitu buka aplikasi Proteus 8
  • Selanjutnya klik aplikasi Proteus 8, dan akan muncul gambar seperti dibawah ini. 
  • Lalu klik File - New Project 



  • Pilih ikon ISIS yang berwarna biru pada menu toolbar, akan muncul seperti ini yaitu lembar kerja Schematic Capture. 




  • Klik Device pada menu di Proteus 8, dan masukkan komponen komponen yang akan dibuat pada Rangkaian ini.


  • Masukkan Keyword komponen pada Rangkaian Mikrokontroler, seperti gambar dibawah ini:
        Ketik Keyword: ATMEGA16
  • Dan akan muncul gambarnya, lakukan seperti ini untuk memasukkan komponen-komponen lain yang akan dibutuhkan.




  • Inilah gambar-gambar komponen yang dibutuhkan untuk membuat skema Rangkaian Mikrokontroler:






  • Setelah itu sambungkan rangkaian tersebut dengan ikon dibawah ini.
  • Rangkaian tersebut akan menjadi seperti gambar dibawah ini.


  • Setelah Rangkaian Mikrokontroler dibuat pada Schematic Capture, sekarang kita beralih untuk membuat Rangkaian Mikrokontroler pada lembar kerja PCB.


Ada yang perlu diperhatikan:
Driver motor menggunakan IC L293D yang sudah biasa digunakan, dengan fungsi sebagai berikut :
- IN1 & IN2 = arah putaran motor 1 misal (IN1=High & IN2=Low) maka motor forward dan sebaliknya
- IN3 & IN4 = arah putaran motor 2 misal (IN3=High & IN4=Low) maka motor forward dan sebaliknya
- EN1 = Pengatur kecepatan motor 1 dengan metode PWM (Pulse Width Modulation)


- EN1 = Pengatur kecepatan motor 2 dengan metode PWM (Pulse Width Modulation)
Dengan memanfaatkan fitur Fast PWM yang terdapat dalam mikrokontroler ATMEGA16, pemrograman diawali dengan mengaktifasi Fast PWM mode OCR1A untuk motor 1, dan OCR1B untuk motor 2, kemudian nilai OCR1A dan OCR1B ditampilkan melalui LCD sebagai parameter. Berikut merupakan program lengkapnya yang saya tulis dengan bahasa C pada CodeVision AVR :
#include
// Alphanumeric LCD Module functions
#include
#include
//Deklarasi variabel
int SA,SB;
char MA[8];
char MB[8];
void main(void)
{
PORTA=0xFF;
DDRA=0x00;
PORTD=0x00;
DDRD=0xFF;

// Timer/Counter 1 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: 12000.000 kHz
// Mode: Fast PWM top=0x00FF
// OC1A output: Non-Inv.
// OC1B output: Non-Inv.
// Noise Canceler: Off
// Input Capture on Falling Edge
// Timer1 Overflow Interrupt: Off
// Input Capture Interrupt: Off
// Compare A Match Interrupt: Off
// Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=0xA1;
TCCR1B=0x09;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;

/ Alphanumeric LCD initialization
// Connections specified in the
// Project|Configure|C Compiler|Libraries|Alphanumeric LCD menu:
// RS - PORTC Bit 0
// RD - PORTC Bit 1
// EN - PORTC Bit 2
// D4 - PORTC Bit 4
// D5 - PORTC Bit 5
// D6 - PORTC Bit 6
// D7 - PORTC Bit 7
// Characters/line: 8
lcd_init(8);

while (1)
      {   
      lcd_gotoxy(0,0);lcd_putsf("M1=");lcd_gotoxy(0,1);lcd_putsf("M2=");  
      PORTD.0=1;   //Motor 1 Forward
      PORTD.1=0; 
      PORTD.3=1;   //Motor 2 Reverse
      PORTD.4=0; 
      if(PINA.0==0){SA++;}  //Jika pushbutton A0 ditekan naikan kecepatan motor 1
      if(PINA.1==0){SA--;}   //Jika pushbutton A1 ditekan turunkan kecepatan motor 1
      if(PINA.2==0){SB++;}   //Jika pushbutton A2 ditekan naikan kecepatan motor 2
      if(PINA.3==0){SB--;}    //Jika pushbutton A3 ditekan turunkan kecepatan motor 2
      lcd_gotoxy(5,0);itoa(SA,MA);lcd_puts(MA); //Tampilkan nilai kecepatan Motor 1
      lcd_gotoxy(5,1);itoa(SB,MB);lcd_puts(MB);  //Tampilkan nilai kecepatan Motor 2
      OCR1A=SA; 
      OCR1B=SB;
      // Place your code here.


  • Klik ikon RRES berwarna merah yang ada di menu toolbar



  • Klik ikon yang terlihat pada gambar dibawah ini,disana terdapat nama-nama komponen yang sudah kita buat sebelumnya pada lembar Schematic Capture.
  • Disini kita tinggal memasukkan/memindahakan komponen yang ada pada lembar kerja PCB.
  • Masukkanlah komponen-komponen tersebut. (ada komponen yang tidak bisa ditampilkan pada layar PCB). Aturlah Komponen-komponen tersebut.

  • Setelah tersusun rapi sesuai yang diinginkan, klik menu Tool - Auto Router 
  •  Setelah itu pilih Begin Routing


ini adalah gambar rangkaiannya

Rabu, 28 Oktober 2015

PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN ATMEGA16 DAN L293D



Teknik Komputer


Pengaturan Kecepatan Motor DC dengan ATMEGA16 dan L293D

NAMA :Selvina Nurjanah
KELAS :1CF
NIM :061530701275
MATA KULIAH : PRAKTEK GAMBAR TEKNIK
  Assalamualaikum Wr.Wb
Adapun langkah-langkah yang harus kitaa lakukan untuk membuat skema pengaturan kecepatan motor DC dengan ATMEGA16 dan L293D.
  • Selanjutnya klik aplikasi Proteus 8, dan akan muncul gambar seperti dibawah ini.
  • Lalu klik File – New Project

  • Pilih ikon ISIS yang berwarna biru pada menu toolbar, akan muncul seperti ini yaitu lembar kerja Schematic Capture.
  •  Klik Device pada menu di Proteus 8, dan masukkan komponen komponen yang akan dibuat pada skema pengaturan kecepatan Motor DC dengan ATMEGA16 dan L293D.
  •  Pada posting kali ini dilakukan uji coba pengaturan kecepatan putaran motor DC, menggunakan mikrokontroler ATMEGA16 sebagai prosesor, dan driver menggunakan ICL293D yang dapat di inputkan tegangan maksimum 32V, LCD karakter 16×2 sebagai user interface, berikut skema rangkaian tersebut:
  • masukan nama rangkaian tersebut pada keyword seperti dibawah ini.
  • Inilah gambar-gambar komponen yang dibutuhkan untuk membuat skema pengaturan kecepatan motor DC.
  • Setelah itu sambungkan rangkaian tersebut dengan ikon dibawah ini.
  • ada yang perlu di perhatikan :
  • Motor DC yang di kontrol berjumlah 2 buah, dengan pengaturan dengan 4buah push button, yang berfungsi menaikan dan menurunkan kecepatan.
  •   Driver motor menggunakan IC L293D yang sudah biasa digunakan, dengan fungsi sebagai berikut :
    – IN1 & IN2 = arah putaran motor 1 misal (IN1=High & IN2=Low) maka motor forward dan sebaliknya
    – IN3 & IN4 = arah putaran motor 2 misal (IN3=High & IN4=Low) maka motor forward dan sebaliknya
    – EN1 = Pengatur kecepatan motor 1 dengan metode PWM (Pulse Width Modulation)
    – EN1 = Pengatur kecepatan motor 2 dengan metode PWM (Pulse Width Modulation)
    • Dengan memanfaatkan fitur Fast PWM yang terdapat dalam mikrokontroler ATMEGA16, pemrograman diawali dengan mengaktifasi Fast PWM mode OCR1A untuk motor 1, dan OCR1B untuk motor 2, kemudian nilai OCR1A dan OCR1B ditampilkan melalui LCD sebagai parameter. Berikut merupakan program lengkapnya yang saya tulis dengan bahasa C pada CodeVision AVR :
      #include
      // Alphanumeric LCD Module functions
      #include
      #include
      //Deklarasi variabel
      int SA,SB;
      char MA[8];
      char MB[8];
      void main(void)
      {
      PORTA=0xFF;
      DDRA=0x00;
      PORTD=0x00;
      DDRD=0xFF;
      // Timer/Counter 1 initialization
      // Clock source: System Clock
      // Clock value: 12000.000 kHz
      // Mode: Fast PWM top=0x00FF
      // OC1A output: Non-Inv.
      // OC1B output: Non-Inv.
      // Noise Canceler: Off
      // Input Capture on Falling Edge
      // Timer1 Overflow Interrupt: Off
      // Input Capture Interrupt: Off
      // Compare A Match Interrupt: Off
      // Compare B Match Interrupt: Off
      TCCR1A=0xA1;
      TCCR1B=0x09;
      TCNT1H=0x00;
      TCNT1L=0x00;
      ICR1H=0x00;
      ICR1L=0x00;
      OCR1AH=0x00;
      OCR1AL=0x00;
      OCR1BH=0x00;
      OCR1BL=0x00;
      / Alphanumeric LCD initialization
      // Connections specified in the
      // Project|Configure|C Compiler|Libraries|Alphanumeric LCD menu:
      // RS – PORTC Bit 0
      // RD – PORTC Bit 1
      // EN – PORTC Bit 2
      // D4 – PORTC Bit 4
      // D5 – PORTC Bit 5
      // D6 – PORTC Bit 6
      // D7 – PORTC Bit 7
      // Characters/line: 8
      lcd_init(8);
      while (1)
            {
            lcd_gotoxy(0,0);lcd_putsf(“M1=”);lcd_gotoxy(0,1);lcd_putsf(“M2=”);
            PORTD.0=1;   //Motor 1 Forward
            PORTD.1=0;
            PORTD.3=1;   //Motor 2 Reverse
            PORTD.4=0;
            if(PINA.0==0){SA++;}  //Jika pushbutton A0 ditekan naikan kecepatan motor 1
            if(PINA.1==0){SA–;}   //Jika pushbutton A1 ditekan turunkan kecepatan motor 1
            if(PINA.2==0){SB++;}   //Jika pushbutton A2 ditekan naikan kecepatan motor 2
            if(PINA.3==0){SB–;}    //Jika pushbutton A3 ditekan turunkan kecepatan motor 2
            lcd_gotoxy(5,0);itoa(SA,MA);lcd_puts(MA); //Tampilkan nilai kecepatan Motor 1
            lcd_gotoxy(5,1);itoa(SB,MB);lcd_puts(MB);  //Tampilkan nilai kecepatan Motor 2
            OCR1A=SA;
            OCR1B=SB;
            // Place your code here.
      Setelah itu  klik icon RRES yang terletak disebelah icon ISIS.
      kita akan masuk kedalam lembar kerja PCB layout
      • Klik ikon yang terlihat pada gambar dibawah ini,disana terdapat nama-nama komponen yang sudah kita buat sebelumnya pada lembar Schematic Capture.
      • Disini kita tinggal memasukkan/memindahakan komponen yang ada pada lembar kerja PCB.
      • Masukkanlah komponen-komponen tersebut. (ada komponen yang tidak bisa ditampilkan pada layar PCB). Aturlah Komponen-komponen tersebut.
        Setelah tersusun rapi sesuai yang diinginkan, klik menu Tool – Auto Route
        Setelah itu pilih Begin Routing
      dan rangkaian tersebut terllihat serperti ini (catatan jangan sampai ada wire yang bewarna merah).
      Setelah itu kitabisa melihat bentuk rangkaian tersebut dalam bentuk 3D visualizer,dengan cara kilk icon 3D visualizer yang terletak disebelah icon RRES.
      maka kita bisa melihat bentuknya sepeti gambar dibawah ini.
      Usahakan pada rangkaian tersebut tidak ada error message.